Slogan itu begitu menarik perhatianku ketika mengunjungi pameran hari Bumi di PALMA. Sayangnya aku tidak sempat bertanya kepada penjaga pameran apa arti slogan tersebut, namun yang pasti tentulah slogan tersebut bertujuan untuk mengingatkan kita akan pentingnya menjaga "BUMI" tempat kita tinggal ini !

Selain itu, ada selebaran dari WWF-Indonesia Kalimantan Tengah yang semakin membukakan mataku tentang pemanasan global yang bisa kita kurangi dengan melaksanakan LANGKAH HIJAU.

Apa sih LANGKAH HIJAU itu ? Langkah Hijau merupakan upaya kita untuk mengurangi pemanasan global/perubahan iklim di bumi kita, dengan jalan :

HEMAT ENERGI :

  • Memilih teknologi yang membutuhkan energi sedikit namun tetap nyaman atau ganti lampu dengan yang hemat energi.
  • Daur ulang kertas. Konsumsi kertas Indonesia tahun 2005 sebesar 5,6 juta ton. Dibutuhkan sekitar 22,4 juta m2 kayu untuk memproduksinya. Dengan mendaur ulang kertas sebanyak 1 ton, kita telah menghemat 17 pohon, 3 meter persegi lahan, mengurangi emisi karbon dalam proses pembuatan kertas sebanyak 70% dan hemat energi hingga 40% (cukup untuk menyalakan 512 rumah dalam 1 tahun).
  • Selain mendaur ulang kertas, kurangi penggunaan kertas dan tissue. Selalu gunakan dua sisi kertas dan hindari mencetak dokumen sesering mungkin, gunakan softcopy. Serta salurkan sampah kertas anda ke pemulung atau industri kertas daur ulang.
  • Gunakan air secukupnya.
  • Hindari membeli produk dengan bungkus berlapis-lapis. Setiap kali anda mengurangi 10% sampah saja, anda sudah mengurangi 600 kg Karbondioksida.
  • Matikan alat elektronik (TV, DVD, VCD, MP3 player, Stereo, Komputer, games player) ketika anda tidak sedang menggunakannya. Anda menghemat beribu-ribu kg Karbondioksida pertahun. Tidak perlu dipindahkan ke posisi stand-by atau memasang timer karena listrik masih tetap mengalir. Jadi, padam sama sekali.



HEMAT BAHAN BAKAR KENDARAAN :

  • Hindari memanaskan kendaraan lebih dari 5 menit.
  • Matikan mesin kendaraan bila menunggu lebih dari 30 detik.
  • Cek tekanan ban kendaraan. Bila tekanan kurang dari 0,5 bar dari atas normal, penggunaan bahan bakar lebih banyak 5%. Menjaga "kesehatan" ban kendaraan secara teratur dapat mengurangi 10 kg Karbondioksida di atmosfer.
  • Hindari penggunaan rem secara mendadak karena mengkonsumsi bahan bakar lebih cepat.
  • Beban kendaraan lebih dari 100 kg akan menambah 1 liter bahan bakar lebih banyak dalam 100 km.
  • Jaga kecepatan kendaraan. Makin tinggi kecepatan, makin banyak bahan bakar terbuang.
  • Rawat kendaraan secara berkala. Mesin yang sehat akan hemat bahan bakar.


PENANAMAN POHON :

  • Pohon adalah sumber air bersih karena pohon mengeluarkan oksigen sebagai hasil fotosintesis. Satu pohon bisa mengisap 1 ton Karbondioksida sepanjang hidupnya. Pilihlah pohon yang memiliki potensi menjadi besar dan dedaunannya cukup menaungi dan menurunkan suhu udara sekitar rumah. Apabila lahan rumah terbatas, koleksi tanaman-tanaman dalam pot untuk memanfaatkan lahan anda. Cari jenis tanaman yang dapat menyerap Karbondioksida dengan maksimal.

"Taman Perjuangan Bangsa", sekarang memang sudah jadi tempat pilihan utama untuk menghabiskan sore dan bahkan juga malam bagi warga kota cantik Palangka Raya. Dimulai ketika matahari mulai condong ke barat, penjual makanan dan minuman kesukaan anak-anak, penjual mainan anak-anak, tukang parkir dan bahkan kalau malam minggu penjual pulsa elektrikpun tidak mau ketinggalan sudah mulai mangkal mencari tempat strategis untuk menggelar dagangan mereka ! Benar-benar seperti peribahasa "dimana ada gula disana ada semut" !

Nach, dengan begitu banyaknya orang-orang yang beraktivitas dari sore hingga malam, problema baru muncul nich ... !!! SAMPAH .... dibuang kemana ? Hey, tong sampahnya mana ... ??? Dan akhirnya pagi hari, sampah2 teronggok di beberapa sudut taman ... Ironis ... ! Bapak2 tolong sediakan TONG SAMPAH-nya donk, terima kasih